Jumat, 09 September 2011

NGABEN DI BALI

Posted by infowisata01.blogspot.com 18.55, under |

Ngaben adalah upacara pembakaran mayat yang dilakukan di Bali, khususnya oleh yang beragama Hindu, dimana Hindu adalah agama mayoritas di Pulau Seribu Pura ini. Di dalam Panca Yadnya, upacara ini termasuk dalam Pitra Yadnya, yaitu upacara yang ditujukan untuk roh lelulur. Makna upacara Ngaben pada intinya adalah untuk mengembalikan roh leluhur (orang yang sudah meninggal) ke tempat asalnya. Seorang Pedanda mengatakan manusia memiliki Bayu, Sabda, Idep, dan setelah meninggal Bayu, Sabda, Idep itu dikembalikan ke Brahma, Wisnu, Siwa.


Upacara Ngaben biasanya dilaksanakan oleh keluarga sanak saudara dari orang yang meninggal, sebagai wujud rasa hormat seorang anak terhadap orang tuanya. Dalam sekali upacara ini biasanya menghabiskan dana 15 juta s/d 20 juta rupiah. Upacara ini biasanya dilakukan dengan semarak, tidak ada isak tangis, karena di Bali ada suatu keyakinan bahwa kita tidak boleh menangisi orang yang telah meninggal karena itu dapat menghambat perjalanan sang arwah menuju tempatnya.

Hari pelaksanaan Ngaben ditentukan dengan mencari hari baik yang biasanya ditentukan oleh Pedanda. Beberapa hari sebelum upacara Ngaben dilaksanakan keluarga dibantu oleh masyarakat akan membuat “Bade dan Lembu” yang sangat megah terbuat dari kayu, kertas warna-warni dan bahan lainnya. “Bade dan Lembu” ini merupakan tempat mayat yang akan dilaksanakan Ngaben.

Pagi hari ketika upacara ini dilaksanakan, keluarga dan sanak saudara serta masyarakat akan berkumpul mempersiapkan upacara. Mayat akan dibersihkan atau yang biasa disebut “Nyiramin” oleh masyarakat dan keluarga, “Nyiramin” ini dipimpin oleh orang yang dianggap paling tua didalam masyarakat. Setelah itu mayat akan dipakaikan pakaian adat Bali seperti layaknya orang yang masih hidup.

Sebelum acara puncak dilaksanakan, seluruh keluarga akan memberikan penghormatan terakhir dan memberikan doa semoga arwah yang diupacarai memperoleh tempat yang baik. Setelah semuanya siap, maka mayat akan ditempatkan di “Bade” untuk diusung beramai-ramai ke kuburan tempat upacara Ngaben, diiringi dengan “gamelan”, “kidung suci”, dan diikuti seluruh keluarga dan masyarakat, di depan “Bade” terdapat kain putih yang panjang yang bermakna sebagai pembuka jalan sang arwah menuju tempat asalnya.

Di setiap pertigaan atau perempatan maka “Bade” akan diputar sebanyak 3 kali. Sesampainya di kuburan, upacara Ngaben dilaksanakan dengan meletakkan mayat di “Lembu” yang telah disiapkan diawali dengan upacara-upacara lainnya dan doa mantra dari Ida Pedanda, kemudian “Lembu” dibakar sampai menjadi Abu. Abu ini kemudian dibuang ke Laut atau sungai yang dianggap suci.

Setelah upacara ini, keluarga dapat tenang mendoakan leluhur dari tempat suci dan pura masing-masing. Inilah yang menyebabkan ikatan keluarga di Bali sangat kuat, karena mereka selalu ingat dan menghormati lelulur dan juga orang tuanya. Terdapat kepercayaan bahwa roh leluhur yang mengalami reinkarnasi akan kembali dalam lingkaran keluarga lagi, jadi biasanya seorang cucu merupakan reinkarnasi dari orang tuanya.

Foto-foto disini merupakan foto upacara Ngaben kerabat kerajaan di Bali (Ubud) yg bernama Agung Suyasa dan 2 kerabat kerajaan lainnya beserta 68 rakyat biasa. Jenasah mereka akan dikremasi menurut kepercayaan Hindu sehingga nantinya dapat reinkarnasi.

Ribuan orang ikut serta dalam prosesi utama yakni proses kremasi di Ubud, Bali. Jenazah pemimpin keluarga kerajaan Ubud Bali yakni Tjokarda Gede Agung Suyasa, keponakannya Tjokorda Raka, dan bibinya Desak Raka beserta 68 penduduk Ubud dikremasi pd tgl 15 Juli.

DANAU TELUK GELAM (SUMATERA SELATAN)

Posted by infowisata01.blogspot.com 18.43, under |

Angin berembus semilir, menciptakan gelombang-gelombang kecil di permukaan air danau yang bening. Di tengah danau terdapat daratan yang ditumbuhi ribuan pohon gelam (Melaleuka leucadendron) dengan daun-daunnya yang mungil berwarna hijau muda. Danau Teluk Gelam di Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), suatu pagi di awal Januari 2005, itu masih menawarkan pesona alam yang menawan. Matahari yang kala itu tertutup mendung, membuat udara yang sejuk terasa lebih dingin.

Selain pemandangan alam Danau Teluk Gelam itu juga menawarkan fasilitas olahraga air yang menantang. Di pinggiran danau terdapat dermaga untuk dayung dan ski air, lengkap dengan menara start dan finis, pondok pemandu (align's hut), serta pembuatan tribun untuk penonton.
Tak jauh dari situ berdiri 34 rumah panggung kayu bertipe 45 dan 70, yang bisa digunakan untuk menginap atau beristirahat sementara waktu. Bagi mereka yang ingin bermalam bisa menginap di Hotel Teluk Gelam yang berdiri megah di pinggir danau. Hotel dua lantai dengan arsitektur modern itu terdiri atas dua bangunan, masing-masing memiliki 24 kamar.
Pondok-pondok di belakang hotel bisa jadi tempat untuk makan sambil ngobrol santai atau memancing ikan di danau. Jika bosan duduk-duduk, pengunjung bisa berjalan-jalan mengitari jalan melingkar yang mengelilingi separuh danau. Areal parkir di tempat ini cukup luas, dengan jalan masuk yang beraspal mulus.
Danau Teluk GelamBegitulah, Danau Teluk Gelam yang terletak di areal seluas 250 hektar itu merupakan obyek wisata sekaligus sarana olahraga yang memadai. Danau yang terletak di tepi jalan lintas Sumatera, sekitar 92 kilometer tenggara Palembang, ini termasuk salah satu tempat yang dipoles habis-habisan untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI di Sumsel akhir Agustus-September 2004.
Saat itu danau besar ini menjadi ajang perlombaan dayung dan ski air dengan fasilitas bertaraf nasional. Sebenarnya ide pengembangan Danau Teluk Gelam telah digagas sejak tahun 1990-an.
Pembangunan berbagai fasilitas itu mendapat momentum ketika terpilih sebagai salah satu tempat penyelenggaraan cabang dayung dan ski air pada PON XVI. Setidaknya pembangunan danau itu menelan biaya Rp 31,9 miliar dari APBD Kabupaten Ogan Komering Ilir dan APBD Provinsi Sumsel, yang dikucurkan sejak tahun 2001 hingga pertengahan 2004.
Dengan potensi dan fasilitas seperti itu, sesungguhnya Danau Teluk Gelam bisa menjadi alternatif tempat wisata yang menarik di tengah minimnya obyek wisata di Sumsel. Para pengunjung bisa berolahraga air, mandi, berenang, memancing, atau sekadar berkeliling.
Hanya saja, setelah pelaksanaan PON XVI, keindahan dan fasilitas Danau Teluk Gelam seperti dibiarkan kesepian. Minim sekali wisatawan domestik, apalagi asing yang berkunjung. Pada hari libur nasional atau Minggu, puluhan orang berkunjung, dan selebihnya, obyek wisata itu kesepian.
Danau Teluk GelamKetika Kompas bermalam di Hotel Teluk Gelam, suasana sepi begitu terasa. Pada malam itu ternyata tidak ada tamu lain yang menginap di hotel megah tersebut. Gerimis yang terus turun sejak sore hari menyebabkan malam terasa semakin mencekam.
Di hotel hanya ada beberapa petugas keamanan dan pelayan. Di luar, hanya ada satu warung yang buka di kompleks tempat wisata itu. Sementara dari kejauhan, dentuman suara house music, jelas terdengar. Ketika didekati, suara musik ingar-bingar itu berasal dari sebuah warung remang-remang di tepi jaIan lintas timur Sumatera. Di warung juga sepi pengunjung, sedangkan di tempat parkir hanya ada satu mobil patroli polisi dan satu mobil truk.
Nasrudin, Koordinator Pengelola Hotel Teluk Gelam, mengatakan, pengunjung yang menginap di hotelnya pada hari-hari kerja sekitar lima orang per hari atau bahkan kurang dari lima orang. Jumlah pengunjung meningkat menjadi sekitar 14 orang saat libur.
Hotel tersebut memiliki sejumlah jet-ski yang biasa disewakan kepada pengunjung seharga Rp 300.000 per jam, serta speed boat dengan harga sewa Rp 150.000 per jam.
"Setiap hari minggu rata-rata ada 10 orang yang menyewa jet-ski. Saat Lebaran atau hari libur besar, pendapatannya naik hingga Rp 5 juta sehari. Tetapi, hari biasa jarang ada yang menyewa," katanya.
Menurut staf pengelola Hotel Teluk Gelam, Reza Pahlevi, tidak semua pengunjung memanfaatkan fasilitas olahraga atau hotel. Banyak juga mereka yang datang hanya untuk bersantai sambil makan-makan di pondokan atau memancing ikan di danau.
"Banyak pengunjung yang datang untuk memancing. Beberapa waktu lalu, ada yang mendapat ikan belida besar, beratnya lima kilogram," katanya.
Danau Teluk GelamJumlah pengunjung sebenarnya dapat dipacu dengan menyelenggarakan event besar, seperti perlombaan, pertunjukan musik, atau acara lain. Tetapi, setelah pelaksanaan PON XVI, peristiwa seperti itu jarang diadakan. Menurut Mujahid, pelaksana teknis perlengkapan, berbagai fasilitas olahraga pascapelaksanaan PON XVI diarahkan untuk pelatihanski air yang ditangani pembina Pemkab Ogan Komering Ilir.
Dibandingkan dengan danau lain di Sumsel, Danau Teluk Gelam punya beberapa keistimewaan. Salah satunya, letak danau ini cukup strategis sehingga mudah dijangkau masyarakat, yaitu berada di jalan lintas timur (jalintim) Sumatera, tepatnya di ruas antara Palembang-Lampung.
Danau alam yang luas ini tidak pernah mengering, meski pada musim kemarau. Air danau ini juga jernih dan dihuni berbagai jenis ikanlokal yang langka, seperti ikan belida. Selain itu, banyak kalangan yakin, beberapa buaya juga hidup di situ dan sempat dikhawatirkan mengancam keselamatan atlet ski air dan
pedayung, saat dilaksanakan PON XVI tahun 2004 lalu.
"Meski sepi dan jauh dari permukiman, sampai kini danau ini aman. Belum ada kejadian yang mengganggu pengunjung," kata Gusman,Koordinator Keamanan Danau Teluk Gelam.

MATA AIR PANAS CIATER

Posted by infowisata01.blogspot.com 18.36, under |

Seorang Ibu yang sudah cukup berumur santai duduk bersila diatas tikar bersama dengan anggota keluarganya. Disekitar lokasi duduk tersebut terdapat sumber mata air panas bercampur belerang yang diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Karena itu, tempat ini banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Sumber mata air panas terdapat di beberapa tempat, namun air panas di Ciater ini terasa lain dari yang lain karena selain ditata dengan rapi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Pesona tersendiri yang menjadi daya tarik daerah ini adalah diyakininya kandungan belerang yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Berdasarkan pengalaman, banyak pengunjung yang datang dan berendam di kolam air panas tersebut memperoleh kesembuhan dari berbagai penyakit seperti kelumpuhan, reumatik, gangguan syaraf, tulang dan berbagai penyakit kulit.

Hal ini disebabkan karena sumber air tersebut mengandung belerang, yang mana berdasarkan tes laboratorium merupakan unsur yang cukup penting untuk perawatan berbagai penyakit apabila dilakukan secara teratur. Selain itu hasil analisa Balneologi membuktikan, sumber air hangat mineral yang ada mengandung Calsium, Magnesium, Chloride, Sulfat, Thermo, Mineral, Hypertherma dengan kadar Alumunium yang tinggi ( 38,5 equiv persen ) dan keasaman yang tinggi yaitu PH 2,45. Air tersebut setelah melalui sungai sepanjang 2000 m menjadi dingin dan digunakan oleh penduduk untuk kepentingan pengairan lahan persawahan. Konon air tersebut dapat mempertinggi mutu panen dari pada menggunakan air biasa.

Tempat wisata ini terletak di jalan raya Subang yang sangat mudah diakses oleh kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Dari arah Jakarta lewat puncak menuju Subang ditempuh dengan jarak kurang lebih 212 km dengan waktu tempuh 5 jam, tetapi kalau lewat Purwakarta jarak tempuhnya hanya sekitar 185 km dengan waktu tempuh 185 km. Perjalanan sepanjang jalur ini tidak menjemukan, karena ketika kita memasuki wilayah Subang udara terasa sejuk, serta pegunungan teh yang menghiasi jalan yang berkelak-kelok membuat perjalanan lebih asyik. Baliho yang cukup besar terpampang jelas di jalan raya Subang yang menunjukkan keberadaan wisata air panas tersebut. Tinggal masuk ke dalam kurang lebih satu kilometer kita akan memasuki pintu masuk untuk membayar ticket masuk sebesar Rp 8,500 per orang dan tiap mobil kecil sebesar Rp 6,000. Sejenak kita bisa melihat-lihat suasana sekitar lokasi untuk melihat-lihat pedagang yang berjualan atau sekedar untuk bersantai sambil minum kopi. Lokasi parkir yang sangat luas ternyata sudah dipersiapkan oleh pengelola karena memang hampir tiap hari lokasi ini penuh dengan pengunjung apalagi tiap hari libur. Kapasitas untuk mobil sedan atau sekelasnya muat sekitar 500 unit, untuk truk atau bis sekitar 250 unit dan untuk kendaraan bermotor roda dua muat sekitar 1000 unit.

Setelah berkeliling, kita masuk ke lokasi pemandian dimana lokasi pemandian ini terbagi menjadi beberapa area. Area terbuka adalah setiap orang yang sudah membayar ticket masuk tidak dikenakan biaya lagi, tapi area terbuka ini menjadi lalu lalang orang dan tempatnya pun berbatu-batu sehingga kurang begitu nyaman untuk rilek. Lokasi kedua adalah lokasi kolam terbuka dengan air panas yang mengandung belerang tersebut. Untuk masuk ke lokasi ini masing-masing orang dikenakan biaya Rp 15,000. Dengan membayar uang masuk tersebut kita bisa lebih nyaman untuk mandi serta disediakan ruangan untuk bilas setelah berendam dia air yang mengandung belerang tersebut. Areal ketiga adalah kamar VIP dimana kolam-kolam air panas terbagi dalam ruangan-ruangan tertutup dan kita bisa bebas mandi didalamnya. Untuk masuk ke kamar VIP ini kita dikenakan biaya sebesar Rp 20,000 termasuk mendapatkan soft drink - teh botol, handuk, shampoo dan sabun. Paling nyaman memang kita mandi di kamar VIP ini, disamping kita bisa rilek mandi juga betul-betul bisa menikmati segarnya mandi dengan air panas dari alam tanpa terganggu dengan yang lain. Kamar VIP tersebut selain ada air panasnya, juga dilengkapi dengan air dingin dari kran yang sudah tersedia sebagai pembilas ketika kita sudah puas berendam. Suhu air panas tersebut berkisar kalau langsung dari sumbernya ( Gunung Tangkuban Perahu ) berkisar antara 44 derajat celcius, tetapi setelah dialirkan ke kolam renang dan ke kamar-kamar mandi didalm hotel turun menjadi 37 - 40 derajat celcius.

Selain tempat pemandian fasilitas lain pun tersedia cukup lengkap, ada tempat bermain untuk anak-anak, kuda tunggang dan delman, souvenir shop, golf driving range, kolam pancing dan ada juga atraksi program akhir pekan: domba tangkas, pertunjukan tari tradisional sisingaan khas Kabupaten Subang di panggung terbuka, panggung dangdut, badut dan lain-lain. Ketika ditanyakan kepada salah seorang staff di sana tentang kelengkapan fasilitas yang sangat lengkap ini dijawab,"tempat ini sudah dipromosikan secara internasional, sehingga semua fasilitas bahkan bertaraf internasional harus dipersiapkan,". Memang ketika kami berkunjung kesana terlihat banyak sekali turis mancanegara yang kesana, terutama turis-turis ini berkunjung ketika weekday, kalau weekend biasanya lebih banyak turis domestik.

Fasilitas lainnya adalah hotel yang terdiri dari 101 kamar dengan berbagai kelas yang disediakan bagi para tamu yang ingin menginap. Bagian luarnya dirancang secara harmonis berdasarkan arsitektur tradisional dan dilapisi dengan dinding bambu ( bilik ), ijuk atau sirap. Setiap kamar dilengkapi dengan kamar mandi air panas dan kolam renang khusus disediakan bagi para tamu hotel. Untuk makanan disediakan kedai, yaitu kedai Sunan Ambu dibuka selama 24 jam, dua kedai dibuka dari jam 08.00 sampai jam 23.00 WIB serta 1 restoran dibuka dari jam 08.00 sampai jam 23.00 WIB dengan fasilitas ruangan rapat cukup untuk 40 sampai dengan 250 orang. Sebagai catatan, pelaku wisata di Jawa Barat cenderung untuk memisah-misahkan bagian-bagian dari tempat wisata tersebut sehingga bisa diperoleh penghasilan yang lebih bagi lebih banyak orang, jadi siapkan lebih banyak uang untuk menikmati tempat wisata di Jawa Barat.