Jumat, 24 September 2010

RUMAH FATMAWATI, BENGKULU

Posted by infowisata01.blogspot.com 13.23, under |

Bengkulu - Objek wisata rumah Fatmawati Soekarno di Jalan Fatmawati Kota Bengkulu kurang dikenal wisatawan karena minimnya sosialisasi.

"Meskipun jumlah wisatawan pada lebaran ini berjumlah ribuan orang berkunjung ke Bengkulu tetapi yang datang ke sini hanya beberapa ratus orang saja," kata penjaga rumah Fatmawati Soekarno Bayu. Ia mengatakan sejak dibuka pada H+3 dan H+4 jumlah wisatawan yang berkunjung hanya sekitar 100 orang. "Mereka ada yang datang dari Jakarta, Bali, dan Jawa Timur," katanya. "Hanya beberapa rombongan yang datang ke sini, padahal setahu saya pengunjung ke rumah pengasingan Soekarno di jalan Soekarno yang tidak jauh dari sini hingga ribuan orang," katanya. Pada hari biasa ia mengatakan rata-rata pengunjung objek wisata itu yakni pelajar. Selain itu juga orang-orang dari luar Provinsi Bengkulu yang ingin mengetahui salah satu bukti sejarah didaerah ini. Ia menambahkan setiap wisatawan yang berkunjung ke rumah Fatmawati itu tak lupa mendapat petunjuk menuju objek wisata lain yang berada di Kota Bengkulu. "Kami selalu memberitahu keberadaan objek wisata lain di Kota Bengkulu ini kepada para wisatawan agar mereka mempunyai informasi mengenai keberadaan tempat wisata lain yang bisa dikunjungi, tetapi entah bagi para penjaga objek wisata yang lain tersebut," katanya. Ia mengatakan pengunjung biasanya banyak pada saat ada perayaan di Bengkulu seperti saat Seleksi Tilawatil Quran (STQ) dan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Rumah Fatmawati merupakan objek wisata yang menyimpan benda-benda peninggalan istri Presiden Republik Indonesia tersebut. Di dalamnya terdapat foto-foto Fatmawati dari kecil hingga menikah dengan Presiden Soekarno. Selain itu dalam ruangan tersebut juga terdapat puisi buatan Fatmawati dan Presiden Sukarno yang terkenal dengan jiwa seninya. "Puisi "Sarinah ini merupakan puisi yang dibuat presiden Sukarno untuk Fatmawati," katanya. Fatmawati yang merupakan wanita keturunan Bengkulu itu dikaruniai lima orang anak ketika menikah dengan Presiden Sukarno. "Hanya Guruh dan Sukmawati yang sering berkunjung kerumah ini," katanya. Ia mengharapkan agar peninggalan sejarah itu selalu dipelihara sehingga keberadaannya dapat disaksikan oleh generasi penerus mendatang