Senin, 09 Agustus 2010

TRADISI KUBUR KERBAU DI BALI

Posted by infowisata01.blogspot.com 11.18, under |

Warga Desa Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem, Bali, memiliki tradisi berupa tradisi menguburkan kerbau liar. "Kerbau dikubur, karena binatang itu tidak boleh dibunuh hingga tua dan akhirnya mati, kecuali untuk kepentingan kegiatan ritual keagamaan," kata tokoh Desa Adat Tenganan, Karangasem, I Nyoman Sadra, Senin (9/8/2010). Masyarakat Tenganan Pegringsingan selama ini dikenal dengan tradisi Makare-kare atau Perang Pandan (Mageret Pandan) yang dipersembahkan kepada Dewa Indra selaku Dewa Perang dan dipercayai mampu mengusir malapetaka. Ia mengatakan, kerbau liar yang mati karena usia tua tidak boleh dikuburkan sembarangan. Penguburan dilakukan oleh warga setempat yang terhimpun dalam kelompok "Gumi Pulangan". Warga kelompok tersebut saat menguburkan kerbau liar tidak bisa menggunakan pakaian sembarangan, namun harus menggunakan pakaian adat lengkap Desa Adat Pegringsingan serta membawa keris. Nyoman Sadra menjelaskan, kerbau yang hidup secara liar dalam lingkungan desa jika digunakan untuk keperluan upacara agama, juga harus diseleksi, dipilih yang betul-betul memenuhi syarat. "Kerbau yang bisa digunakan untuk upacara agama adalah kerbau jantan yang bersih tanpa noda. Dalam artian, binatang tersebut tidak boleh ada cacat fisiknya seperti luka," ucapnya. Ia menambahkan, sebelum dipotong untuk upacara, kerbau tersebut terlebih dahulu diupacarai ke Pura Kandang, yang berlokasi di tengah perkampungan desa setempat. "Usai upacara permohonan izin kepada Dewa Kerbau itu, barulah kerbau liar itu bisa dipotong," ungkapnya. Sementara itu, hingga saat ini populasi kerbau liar di Tenganan Pegringsingan sekitar 30 ekor. Pihak desa tidak pernah melakukan pembatasan terhadap populasi Kerbau itu, karena keberadaan kerbau itu hidup dan mati dengan sendirinya. Pembatasan populasi kerbau liar itu, sambung Sadra berlangsung secara alamiah. Kadang kerbau tersebut akan mati dengan sendirinya karena kesalahan makan (seperti makan belalang unggas) maupun terpeleset ke sungai.